Lompat ke konten

Beberapa Cara Perawatan Murai Pastol Agar Fighter, Easy

perawatan murai pastol agar fighter

Bagi kamu pencinta burung Murai Batu, pasti ada banyak alasan di baliknya. Selain memiliki suara yang merdu, murai batu juga memiliki bulu yang indah. Tak hanya itu, kamu juga bisa melatihnya untuk menjadi petarung. Lalu, bagaimana cara atau perawatan murai pastol agar fighter? Yuk disimak!

Memiliki burung yang dijadikan petarung menjadi pilihan hobi bagi sebagian orang. Akan tetapi, ada pula yang hanya menikmati keindahan bulu dan kicauan suaranya saja. Semua itu bergantung pada sang pemilik murai.

Ada beberapa jenis burung murai batu yang ada di berbagai negara. Akan tetapi, burung murai batu asal Indonesia memiliki ciri khasnya tersendiri yang berbeda dengan murai asal negara lain seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina.

Kucica Hutan (white rumped shama) atau murai batu termasuk ke dalam famili Muscicapidae atau burung cacing. Di Indonesia sendiri, burung ini ada dan tersebar di hampir setiap pulau. Tak heran, perawatan burung ini juga relatif mudah seperti burung peliharaan lainnya.

Mengapa Disebut Murai Batu Pastol

Sebelum membahas bagaimana perawatan murai pastol agar fighter, kita cari tahu terlebih dahulu kenapa disebut murai pastol?

Pastol sendiri merupakan singkatan dari lepas trotol, yaitu saat berada di umur sekitar 7-8 bulan. Ini karena rata-rata mutasi normal mural terjadi dari jatuh bulu pertama sampai dorong ekor di sekitar umur 6 bulan.

Baca Juga :  200 Nama Burung Murai Yang Bagus Dan Hoki Beserta Artinya
perawatan murai pastol agar fighter
perawatan murai pastol agar fighter

Perawatan Murai Pastol Agar Fighter

Murai batu pastol sendiri banyak dipilih pencinta burung untuk dijadikan koleksinya. Salah satu alasannya adalah umur hidupya yang panjang. Di alam, burung ini bisa berumur sampai 8 tahun. Sedangkan, jika dipelihara dengan baik, umurnya bisa sampai 20 tahun.

Jika kamu salah satu yang memiliki burung cantik ini, apakah yakin perawatannya sudah baik dan benar? Atau kamu justru kurang maksimal dalam memberikan perawatan terbaiknya agar menjadi unggulan dibanding murai pastol lainnya.

Perawatan murai pastol memang tergolong mudah. Akan tetapi, jika kamu berniat menjadikannya sebagai petarung maka harus memberikan perhatian lebih terhadap hewan peliharaanmu satu ini.

1. Penjemuran

Sinar matahari pagi sangat bagus untuk tubuh manusia, begitu pun pada murai pastol. Coba ikuti perawatan murai pastol agar fighter yang pertama ini.

Jemur murai di bawah sinar matahari pagi sekitar jam tujuh sampai jam sepuluh. Untuk waktu penjemuran, cukup dengan setengah jam saja sudah cukup. Jika kamu ingin lebih lama, usahakan jangan melebihi 3 jam.

Selain di pagi hari, kamu bisa angin-anginkan burung murai di halaman rumah pada sore hari. Hal ini tak kalah bagusnya dengan manfaat menjemur di pagi hari. Lakukan hal ini setiap hari agar murai mu bisa lebih tahan terhadap penyakit.

2. Pengembunan

Selain penjemuran, murai juga disarankan untuk diembunkan. Ini bertujuan untuk mendapatkan oksigen yang cukup agar bisa berkicau dengan bagus.

Caranya, angin-anginkan murai pastol di tempat terbuka sekitar setengah jam di pagi hari sebelum jam 5 saat udaranya masih sejuk.

3. Rutin memandikan

Murai batu pastol harus terus diperhatikan kebersihannya. Mandikan setiap hari di pagi atau sore hari.

Baca Juga :  5 Solusi Murai Batu Kurang Fighter dan Penyebabnya

Sedikit tips, sebaiknya murai dimandikan menggunakan bak mandi. Jangan dibiasakan dengan menggunakan cepuk yang ada di dalam sangkar.

4. Memberi extra food

Salah satu yang bisa mendukung performa murai fightermu adalah makanan yang diberikan. Usahakan beri makanan tambahan pada murai agar perawatan murai pastol agar fighter bisa lebih maksimal. Di pagi dan sore hari, berikan makanan tambahan berupa kroto dan jangkrik. Lakukan hal ini rutin setiap hari.

Untuk satu minggu sekali, berikan makanan tambahan berupa voer rendah kalori yang mengandung nutrisi baik untuk burung. Berikan pula ulat hongkong seminggu sekali terutama di musim hujan.

perawatan murai pastol agar fighter
perawatan murai pastol agar fighter

5. Memberi vitamin

Perawatan murai pastol agar fighter selanjutnya adalah dengan memberikan vitamin. Vitamin ini dapat menjadikan murai lebih agresif karena turut berperan dalam meningkatkan stamina murai.

Variasikan vitamin atau suplemen ke dalam menu pakan burung murai jagoanmu secara rutin. Ini akan menjaga daya tahan tubuh burung agar tidak mudah terserang penyakit.

6. Olahraga

Sama seperti manusia, burung murai juga disarankan untuk rutin berolahraga. Olahraga ini akan memberikan efek kelincahan pada burung saat nantinya bertarung.

Cara berolahraganya cukup mudah. Kamu perlu menyiapkan kandang umbaran yang cukup luas. Masukkan burung murai pastol ke dalamnya dua kali seminggu. Hal ini bertujuan untuk melatih kekuatan napasnya.

7. Melatih kicauan burung

Perawatan murai pastol agar fighter juga dilakukan dengan melatih kicauannya. Caranya cukup sederhana. Kamu perlu menyiapkan sangkar dengan kain kerodongnya.

Letakkan murai dalam kendang bersama dengan burung murai lainnya. Lalu, tutup dengan kerodong. Kamu bisa berikan celah dengan membuka sedikit kain.

Baca Juga :  5 Pola Ekor Murai Batu yang Perlu Anda Tahu NO HOAX

Biarkan beberapa saat sampai murai mengeluarkan trek. Setelah itu, tutup kerodong dan biarkan murai berkicau selama beberapa menit dan buka kembali selama beberapa detik. Lakukan hal yang sama berulang-ulang.

Jika sudah, buka kerodong dan tempatkan murai dalam ruangan yang sepi. Dijamin, kicauan muraimu akan semakin merdu.

perawatan murai pastol agar fighter
perawatan murai pastol agar fighter

Jenis Murai Batu yang Ada Di Indonesia

Setelah membahas perawatan murai pastol agar fighter, kita perlu tahu burung murai batu dari daerah mana yang memiliki tubuh dan bulu yang indah. Dari beberapa wilayah di Indonesia, ada beberapa jenis murai yang dianggap lebih indah dibandingkan daerah lain.

1. Murai Batu Medan

Sebenarnya murai ini tidak benar-benar berasal dari Medan, tetapi dari daerah Aceh. Dulunya, murai batu Medan sering dijumpai di Kawasan utara seperti Bukit Lawang, kaki Gunung Leuser, dan Bahorok.

Ciri-ciri murai batu Medan yang menjadi daya tarik tersendiri adalah sebagai berikut:

  • Badan yang lebih besar dari murai batu lainnya
  • Bulu ekornya memiliki empat pasang berwarna putih dan strip hitam yang membelah secara horizontal
  • Bulu di bagian badannya berwarna hitam legam yang akan mengkilap saat terkena cahaya matahari
  • Panjang bulu Murai Batu Medan mencapai 27-30 cm
  • Uniknya, saat berkicau ia akan menegakkan ekornya hingga menyentuh kepala

2. Murai Batu Nias

Ciri dari murai batu asal Nias adalah postur tubuh relatif kecil dan mirip dengan Murai Lampung, bulu utama ekor berwarna hitam, mampu meniru suara burung murai batu lain dengan cepat, volume kicauan lebih keras, tidak mudah stress dan cepat beradaptasi.

3. Murai Batu Aceh

Murai batu yang dimaksud berasal dari daerah Tangse (Piedie), Keude Bieng, Lhoong, dan Pegunungan Seulawahsabang.

Keunikan dari Murai Batu Aceh ini adalah variasi suara yang dihasilkannya sangat banyak. Bahkan suara atau kicauannya terkadang mirip dengan suara tembakan atau besetan yang menyayat.

Semoga bermanfaat dan terimakasih

Salam Majalah Lovebird!

Baca juga: 10 Cara Mudah Membuat MURAI BATU Cepat GACOR DAN TAMPIL GANAS!!

Share this post on social!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *