Mitos Perkutut Kusuma Wicitra – Burung perkutut merupakan jenis burung yang memiliki banyak sekali jenisnya. Bahkan dari beberapa catatan ada yang menyebut bahwa jumlah jenis burung perkutut ini mencapai hingga seratusan. Salah satu jenis perkutut yang cukup populer di pelihara ialah Kusuma Wicitra.
Perkutut Kusuma Wicitra memiliki daya tarik tersendiri bagi para pencinta burung, terlepas itu dari bentuk, suara ataupun mitosnya. Hingga saat sekarang ini, walaupun dunia sudah beranjak modern, namun tetap saja ada orang yang masih berpegang teguh pada kepercayaan tersebut dan mempercayai mitos yang melekat pada burung perkutut ini. Lantas apa mitos Perkutut Kusuma Wicitra ini? berikut ulasannya.
Daftar Isi
Ciri-Ciri Burung Perkutut Kusuma Wicitra
Secara penampilan, burung perkutut memiliki identik tersendiri yang membedakan antara burung satu dengan yang lain. Saking identiknya, burung perkutut bahkan harus mendapatkan perlakuan yang berbeda antara jenis satu dengan jenis lainnya. Karena cara perawatan antara satu jenis burung perkutut bisa berbeda dengan jenis burung perkutut lainnya inilah yang memberikan kesan bagi pemiliknya.
Berbicara tentang Kusuma Wicitra, burung ini memiliki ciri-ciri sendiri yang membedakannya dengan yang lain seperti paruh yang berwarna keputihan. Selain pada patuh, warna demikian juga terdapat pada bagian sisik kaki Kusuma Wicitra.
Sedangkan untuk warna bulu perkutut Kusuma Wicitra ini sama dengan perkutut pada umumnya, yaitu berwarna coklat terang. Bagian ekor dari burung ini memiliki warna yang lebih gelap dari warna bulu tubuhnya. Selain itu bagian leher Kusuma Wicitra juga memiliki corak garis-garis berwarna hitam paduan putih.
Mitos Perkutut Kusuma Wicitra
Di daerah Jawa, burung jenis perkutut masyarakat anggap sakral dan memiliki mitos tertentu yang berdampak kepada pemiliknya. Mitos seperti ini sudah berkembang sejak zaman dahulu dan terus menyebar hingga saat sekarang ini. Mitos seperti ini juga melekat pada salah satu jenis perkutut jenis Kusuma Wicitra.
Bagi orang Jawa, perkutut Kusuma Wicitra mereka percayai mampu membuat pemilik mudah mencapai kesuksesan. Masyarakat pulau Jawa percaya bahwaperkutut Kusuma Wicitra dapat mendatangkan rezeki kepada pemilik yang memeliharanya. Selain itu berdasarkan mitos yang beredar, banyak juga orang yang mempercayai bahwasanya perkutut jenis Kusuma Wicitra dapat mempermudah seseorang yang memeliharanya mencapai cita-cita.
Hal seperti inilah yang memicu kenapa banyak orang yang ingin memelihara burung perkutut jenis Kusuma Wicitra ini. Mitos yang beredar di masyarakat inilah yang membuat burung perkutut mendapatkan perlakukan begitu istimewa, terutama di bagian Indonesia daerah Jawa.
Harga Burung Perkutut Kusuma Wicitra
Jika berbicara tentang harga, pada dasarnya burung perkutut tidak memiliki patokan harga karena fungsi dan peminatnya. Selain itu harga burung ini bisa saja berbeda di berbagai daerah yang ada di Indonesia, terutama daerah Jawa yang memandang sakral burung jenis ini.
Selain itu, kualitas burung perkutut juga menentukan harga jualnya, hal tersebut berhubungan dengan suara burung perkutut tersebut. Karena burung perkutut Kusuma Wicitra ini memiliki suara yang indah serta mitos yang bisa mendatangkan rezeki dan memudahkan cita-cita pemiliknya, membuat harganya menjadi tinggi.
Harga burung perkutut Kusuma Wicitra ini bisa kamu dapatkan mulai dari RP 500.000 untuk ukuran anaknya. Sedangkan jika kamu ingin membeli burung perkutu Kusuma Wicitra usia dewasa, maka kamu bisa mendapatkannya mulai dari harga Rp 2 Juta.
Harga ini tentu tidak terbilang murah untuk sebuah piliharaan dengan jenis burung. Akan tetapi tidak demikian bagi mereka yang mempercayai mitos dan secara tidak langsung merasakan efek dari mitos tersebut dalam kehidupannya. Sehingga harga demikian masih bisa mereka anggap wajar dan wort it bagi mereka.
Asal Muasal Berkembangnya Mitos Perkutut Kusuma Wicitra
Mitos tentang burung perkutut Kusuma Wicitra ini banyak beredar di daerah pulau Jawa Indonesia. Hal ini bermula dari tradisi dan falsafah masyarakat Jawa yang menyebutkan bahwa seorang lelaki dewasa harus mempunyai priya sejati yang sempurna.
Hal yang mereka maksud sebagai priya sejati sempurna ialah memiliki Wisma (Rumah tempat tinggal), curiga (keris/senjata andalan), kukila (burung), turangga (kuda/kendaraan), gangsa, dan garwa (istri/pendamping hidup). Dari semua priya tersebut, burung perkutut diyakini masuk ke dalam kukila dengan berbagai pertimbangan tradisi Jawa.
Hal ini didukung pulan dengan cerita legenda Joko Mangau di pulau Jawa. Legenda itu menyebutkan bahwa burung perkutut milik Prabu Brawijaya V selaku Raja Majapahit terakhir merupakan jelmaan pangeran dari Pajajaran yang bernama Joko Mangu. Cerita legenda inilah yang membuat mitos burung perkutut semakin kuat di pulau Jawa sehingga meningkatkan nilai sakral hewan tersebut di mata masyarakat.
Akan tetapi jika melihat dari sisi lain, burung perkutut sendiri juga memiliki keunggulan yang memberikan kepuasan tersendiri bagi orang yang memeliharanya. Suara anggun burung perkutut yang identik memberikan suasana tenang, teduh, santai, bahkan bahagia bagi pemiliknya.
Penutup
Berbicara tentang burung perkutut terutama jenis Kusuma Wicitra, secara mitos perkutut kusuma wicitra dianggap sakral bagi beberapa daerah sehingga memiliki daya jual serta manfaat yang tinggi. Namun bagi daerah lain yang tidak memiliki ikatan batin demikian tentu tidak terlalu memandang tinggi burung perkutu Kusuma Wicitra ini.
Namun jika melihat dari segi fungsi sebagai peliharaan, burung perkutut memang memiliki suara yang indah dan itu bisa dirasakan oleh semua orang. Bahkan mereka yang tidak mempercayai mitos yang ada pada jenis burung ini tetap akan mendapatkan keistimewaan suara indahnya. Namun itu juga kembali kepada pemilik burung memperlakukan mitos perkutut Kusuma Wicitra ini.
Baca Juga: 45 Harga PERKUTUT Terbaru 2021 Jenis Lokal Bangkok Katuranggan