Lompat ke konten

Penjelasan Burung Sipon / Cipoh, Si Mungil Kicauan Merdu

burung sipon

Burung Sipon / Cipoh – Bagi mereka yang tergabung dalam komunitas pecinta burung atau kicau mania, dan mengharapkan burung kicau dengan suara merdu, maka burung sipon atau burung cipoh adalah salah satu spesies yang cocok dipilih. Sebab di balik tubuhnya yang mungil, burung yang mempunyai nama ilmiah aegithinidae ini memiliki suara merdu lagi panjang.

Mengenal Lebih Dekat Burung Sipon / Cipoh

Burung cipoh tersebar secara merata di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Yang mana setiap daerah bahkan memiliki penyebutannya masing masing terhadap cipoh, sesuai dengan bahasa daerahnya. Seperti daerah Kalimantan, yang acap kali menyebut cipoh dengan nama burung sirpu.

Sementara orang orang di daerah Brebes, Cirebon, dan Tegal lebih banyak menyebutnya dengan nama cito atau sirtu. Sebutan tersebut berasal dari ocehan burung mungil satu ini. Di alam bebas, cipoh lebih sering bersembunyi di dalam hutan dan membangun sarangnya pada bagian pucuk pohon.

Mereka lebih sering terbang tinggi, sehingga banyak yang merasa bahwa burung sipon ini cukup sulit untuk dijinakkan. Selain kawasan hutan, cipoh menyukai area perkebunan dan padang rumput. Di daerah pedesaan, burung ini lebih sering mendatangi semak belukar dan ladang anggrek yang ada.

Ketika mengintai mangsanya, cipoh akan bersembunyi di balik batang pohon kemudian mematuk mangsa dengan paruhnya. Selain ketika mencari mangsa, kebanyakan cipoh enggan untuk terbang rendah karena mereka tipe yang pemalu. Burung ini cenderung akan

berpindah dari satu dahan ke dahan lainnya, apabila banyak orang yang berkerumun pada pohon tempatnya bertengger.

Meski cukup sulit dijinakkan dan tipenya pemalu, banyak kicau mania yang tertarik untuk memelihara cipoh lantaran kicauannya yang merdu dan panjang. Siulan dari spesies burung satu ini memang begitu memikat. Bagaimana tidak, jika salah satu dari burung ini berbunyi maka cipoh yang lainnya akan otomatis menyahut.

Hal tersebut terjadi karena kebanyakan cipoh memang hidup secara berkoloni, sehingga satu ekor burung sipon atau cipoh cenderung akan mengikuti perilaku cipoh lainnya dalam satu kelompok. Jadi, jika ingin memancing spesies satu ini untuk keluar dari persembunyian. Maka anda bisa menggunakan trik tertentu, seperti memperdengarkan rekaman suara dari cipoh lain.

Keunikan lain dari burung sipon bisa dilihat ketika mereka hendak kawin. Sebab ketika memasuki musim kawin, para pejantan biasanya gemar menegakkan bulunya sembari melayang layang di angkasa. Ketika diperhatikan, mereka terlihat seperti berputar putar seolah tengah melakukan suatu atraksi.

Setelah melakukan atraksi, cipoh jantan kemudian akan mendatangi cipoh betina yang sudah menarik perhatiannya. Barulah proses kawin akan terjadi antara pejantan dan betina. Kendati demikian, musim kawin burung sipon atau cipoh yang umumnya terjadi pada rentang bulan Maret hingga Juni tidak berlaku bagi burung cipoh yang dipelihara di dalam sangkar.

Pasalnya ketika sang pemilik merasa usia cipoh sudah cukup untuk kawin, kemudian menjodohkannya. Maka burung jantan dan betina ini akan kawin pada bulan apa saja, ketika keduanya sudah sepakat. Jadi mengawinkan cipoh yang dipelihara di dalam sangkar tidak harus dilakukan pada bulan Maret hingga Juni saja, melainkan bisa juga pada bulan bulan lain.

burung sipon
burung sipon

Jenis – Jenis Burung Cipoh

  1. Burung Cipoh Kacat

Spesies aegithinidae jenis satu ini memiliki nama ilmiah aegithina tiphia, atau di Indonesia terkenal dengan nama cipoh kacat. Jenis satu ini cukup banyak ditemukan di dataran Asia Tenggara, seperti di dalam negeri, Malaysia, dan juga Filipina. Ciri dari cipoh kacah yaitu bulunya berwarna kuning kehijau hijauan, dan terdapat variasi warna hitam putih pada bagian sayap.

Ukuran cipoh kacat dewasa biasanya mencapai kurang lebih 14 cm, dengan paruh berwarna hitam keabu abuan dan kaki yang juga berwarna abu abu gelap. Habitat dari cipoh kacat adalah alam terbuka maupun perkebunan, meski mereka kerap kali dijumpai pada pinggir pantai dan semak semak. Karena mereka juga sering ditemukan di pegunungan, banyak yang menyebutnya cipoh gunung.

  1. Burung Cipoh Ekor Putih

Jenis burung sipon berikutnya yaitu cipoh ekor putih atau aegithina nigrolutea, yang juga seringkali disebut dengan nama marshall’s iora. Jenis satu ini hanya dapat dijumpai di daerah India dan juga Srilanka. Sehingga harganya tentu bisa dibilang cukup mahal apabila diimpor ke dalam negeri.

Untuk penampilannya, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan cipoh kacat. Bahkan jika dilihat sepintas lalu terlihat sama, membuat banyak orang menganggapnya sebagai salah satu ras cipoh kacat. Hanya saja, ternyata pada cipoh ekor putih ini memiliki warna putih pada bagian ekor. Selain itu, vokalisasinya juga cenderung beda dengan cipoh kacat sehingga dianggap jenis berbeda.

  1. Burung Cipoh Jantung

Spesies burung cipoh yang juga cukup banyak ditemukan di Indonesia yaitu cipoh jantung atau green iora, yang memiliki nama ilmiah aegithina viridissima. Sama halnya dengan cipoh kacat, persebaran cipoh jantung juga pada dataran Asia Tenggara khususnya negara Indonesia dan juga Malaysia.

Selain daerah persebarannya yang sama, jenis burung sipon satu ini juga memiliki tampilan yang terlihat sama dengan cipoh kacat. Dimana tubuhnya mempunyai warna hijau tua dengan aksen garis putih pada bagian sayap. Untuk pejantan mirip dengan cipoh kacat, namun pada bagian dada serta tubuh bagian atasnya memiliki warna hijau yang cenderung lebih gelap.

Sementara cipoh jantung betina juga mirip dengan cipoh kacat betina, namun warnanya sedikit lebih gelap ditambah dengan garis pada bagian sayap yang warnanya agak kekuningan. Selain perbedaan tersebut, cipoh jantung memiliki ukuran panjang tubuh yang sedikit lebih kecil dari cipoh kacat yaitu sekitar 13 cm. Suaranya juga terdengar lebih nyaring bila dibandingkan cipoh kacat.

  1. Burung Cipoh Besar

Jenis dari burung sipon selanjutnya yaitu cipoh besar yang banyak ditemukan di negara seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Cina. Jenis yang memiliki nama ilmiah aegithina fresnaye ini memiliki ciri yang paling mencolok di antara jenis lainnya. Karena warna bulunya lebih dominan kuning terang pada bagian dada, bawah paruh, perut, leher, hingga bawah ekor.

Sementara untuk bagian tubuh atasnya yaitu pada area tengkuk, kepala, dan juga sayap mempunyai warna yang didominasi oleh hijau zaitun. Jadi burung cipoh besar ini bisa dengan mudah dibedakan di antara jenis lainnya. Bahkan suara kicauannya juga cukup berbeda, karena tempo yang dibawakan lebih cepat.

Perawatan Burung Sipon

Memelihara dan merawat burung cipoh sebenarnya tidak begitu jauh berbeda dari jenis burung kicau lainnya. Hanya saja anda perlu menjinakkan burung ini terlebih dahulu agar memudahkan perawatan hariannya, mengingat bahwa burung sipon atau cipoh adalah spesies yang pemalu. Jika sudah jinak, maka mendekati sangkarnya tidak akan membuat cipoh stres.

Selain itu, burung cipoh juga tidak akan segan untuk berkicau meski di tempat ramai. Untuk perawatan lainnya, burung cipoh membutuhkan pengembunan rutin agar memancingnya mengeluarkan kicauan yang khas. Lalu jangan lupa dengan penjemuran dan pemberian pakan yang juga harus dilakukan secara rutin.

Memiliki tubuh yang mungil tidak membuat burung cipoh lantas tidak bisa berkicau dengan kuat. Sebaliknya, spesies satu ini mampu mengeluarkan suara nyaring dan cukup tajam ditambah dengan manuver tembakan merdu. Jika didengar, suaranya terdengar seperti sebuah siulan. Sehingga cocok dipilih bagi anda yang penghobi burung kicau, terlebih harganya relatif terjangkau.

 

Subscribe Channel Youtube Majalah Lovebird

Share this post on social!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *